Kala Istirahat

 Lihatlah segarnya bunga itu, indah bukan, seperti dikau yang senyum tipis begitu indahnya. Mungkin terlalu klise kata-kata ku. Meski ku aku i memang benar adanya, tapi bukan kah rasa kagum ku padamu itu benar, cobalah berhenti sejenak melihat kearah ku dan jangan lah kau terus menghindar dengan berpura-pura bahagia padhal menahan nestapa.

 Bukan kan aku juga sama terhadapmu hanya diam tak mau mengungkap rasa ini, meski sakit terasa. Bagaimana aku bisa memiliki mu wahai bunga yang indah. Putihmu suci dan aku entah lah apa.

 Hanya pengagummu yang mungkin menjadi pengganggu dihidupmu.

 

Komentar