Kala Istirahat


 Fajar talah hadir bersama genangan kemarin malam, yang menyelimuti raga bersama dinginnya suasana sunyi ini.
 Memang betul saat mentari bersinar menerobos setiap ruang sendu, mana ada hati yang terus terlarut dalam irama malam kelabu.
  Berganti rasa entah ditahan atau telah hilang bersama sejuknya udara hilang jatuh bersama embun ini. Meski tidak sejernih embun pagi rupanya sama setetes demi setetes, ada bukan di daun tetapi di pipimu.
 Mungkin akan tidak baik tiba tiba aku datang menghapusnya. Siapa aku yang hanya orang yang lewat dipagi hari.
 

Komentar