Aksara dan Rasa

  "Bram...Bram..Bram, bangun" teriak mama, dipagi hari yang selalu meramaikan suasana rumah ini. "eee, iya ma" jawab ku. Seperti biasa pagiku gak ada yang istimewa yang istimewa hanya kamu, iya kamu, jaga baik baik ya kamu.

 Dikelas gak ribut seperti biasa artinya tidak ada tugas rumah jadi aman. "Bram, aku tadi lihat cewek cantik kayak nyaanak batu" menghampiri bangku ku. " Masak cantik mana sama Bu Anna, " candaku. "Kamu masak suka Ama Bu Anna" jawabnya. "Canda den bagus, kelas apa kita kira dia" kepo ku. " Wah kelihatanya pandai sih tapi gak tau juga" jawabnya.

  Iya nama si x ada alah den bagus bin Juned. Orang yang melihat pak berandal di antara teman satu kelas. Tapi percaya lah dia sangat baik pada teman, tak pernah ada rasa benci terhadap teman, sejauh aku berteman dengan nya, dia hampir tidak mengeluh terhadap teman. Antara dia cuek, gak peduli atau emang gak mau cerita gak ada yang tau. Bukan ranah kita dan tak mampu untuk menerka kebenaran hatinya.

 "Yaudah kalau begitu istirahat kita keliling cari dia" ajak ku, "ajak z dan y juga gak" tanya dia. "Terserah, kalau gak di ajak marah tar mereka" jawabku, sembari mau tidur. 

 Kriiing, kring, kriiiing.

 Bel mulai pelajaran telah berbunyi artinya semua siswa harus segera masuk keruang kelas masing masing, berbeda dengan hari biasanya kepala sekolah dan Bu Anna datang ke kelas IPA 2 tampaknya, anak baru yang di ceritakan bagus berada satu kelas denganku.

 "Stttts, Bram bangun ada pak gendut," berbisik sembari membangun kan Ku, "siapa yang tidur itu" terik kepala sekolah. "Siapa a pak" jawab ku sembari pura pura tidak terjadi apa apa. "Oh Bram gak usah pura-pura pura kamu tidur kan"tanya pak kepala sekolah. "Hehehe, iya maaf pak"sembari menundukkan kepala, " ya sudah saya hari ini sya tidal akan memberi mu hukuman, tapi jangan di ulangi lagi, dengar Bram" himbau beliau , "iya pak" jawab Ku. 

 "Hari ini akan ada siswi baru jadi saya mohon kepada kalian, untuk bersikap baik dan berteman dengan dia, jangan di ganggu in, ya Bram" himbau beliau. "Iya bapak, kok saya terus" jawab aku, "karena kamu itu kepala suku dikelas ini jadi bersikap baik, beri contoh yang bagus" nasehati aku. "Ehehhe kepala suku, siap bapak" jawab ku penuh hormat. "Silakan mbak masuk kedalam"pinta kepala sekolah. 

 Langkah dengan pasti meski sedikit malu-malu, wajah tersenyum penuh ramah, wajah berseri bak mentari pagi hari, mata bersinar bak kerlap kelip bintang di malam hari. 

Oh iya barang nya aku mau biasanya dibuat merayu karena memang mudah dan cocok untuk romantis-romantisan.

Komentar