Kala Istirahat, arc pertama

 Perjalanan, 

Langkah pertama berat, membingungkan, sulit, ragu-ragu, dan takut (kata apa lagi yang menggambarkanya), memang begitu adanya, merenungi terus tak lagi membuatnya berbalik kembali.

Besar dan dalamnya luka tak pernah ku mengerti, meski beribu" kata dan aksara ( aku tau yang kau rasa, aku juga merasa) bullshit. 

Aku memahami mu baru luarnya, begitu cemennya diri ini menyerah padahal yang belum ku hadapi. Berapa lembar deary kehidupanmu ku baca ( bukan, kau ceritakan) aku seakan menjadi profesor yang paling mengerti kamu.

Menyerah pada langkah awal bukan lagi menjadi perjalan, melainkan menjadi Endi yang tak pernah ku mulai.

Komentar