Aksara dan Rasa

  Biasa sepulang sekolah akau memang sering keliling kota ku ini entah melihat suasana alamnya yang indah atau melihat aktifitas warganya, memandang i semesta memang hal yang menarik bagi ku, karena dari situ aku bisa merasa dekat dengan kotaku, meski ku berharap dapat mengunjungi setiap kota di negara ini. 

 Kalau dibilang kalau apa hal menariknya? Dalam memandangi alam kita dapa melihat betapa indahnya dan dapat saling menghargai alam untuk tidak merusaknya. Dengan asrinya alam ini, bukan kah hal menarik jikalau dekat dengan alam untuk salaing menjaga dan merawat, dari alam juga kita dapat hidup dan belajar. 

 Melihat warga nya hal menarik kita dapat mengetau setiap transak si yang ada, melihat ekspresi mereka yang saling bercanda gurau slaing berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan, sedih senang kecewa dan banyak hal menarik didalamnya.

 "Bram gimana, jadi keperpus kota" tanya x, "iya jadi sekarang a berangkat" jawab ku. "Ayok boleh" ajak x, tak jauh dari sekolahan sekitar 10 menit sampai. Sampai di dalamnya aku melihat seragam yang sama dengan ku kenakan sekarang, dan posturnya tidak asing bagi ku. "Fiah, kamu ke perpus kota juga" tanya x, akau keduluan. "Aku sering kesini, kalian habis main kekuburan ya, kok tumben keperpus" tanya fiah. "Maksudmu" balik tanyaku, "ini Bram mau minta antar ke perpus kota, katanay mau cari buku primbon" canda x, " wkwkwk mana ada hal semacam itu" tertawa fiah. " "Ah buku novel- novel mana tempatnya" tanya ku, "itu sebelah sana" heran. "Aku duluan ya ah" sambil berjalan ke arah yang di tunjuk. Mereka berdua heran dan bengong, meski x kelihatan lebih cuek, atau gak peduli.

 Tak lama, aku baca novel x dan fiah ingin pulang duluan, ya sudah Memang aku ingin lama disini.  Banyak novel dan buku bagus disini, tempatnya pun nyaman meski tidak senyaman di kamar wkwkwk.

 Sudah sore tak terasa aku pun pulang pasti telat dan terlalu telat untuk di bilang telat. Ya bergegas lah pulang memang harusnya. "Ma, aku pulang" teriak ku, " anda siapa, masuk rumah sembarangan" mama ku sering bercanda kala aku telat yang akhirnya marah. " Maaf mama aku telat pulang sekolah" kelasku. " Iya dak papa" jawab lembut. " Mama gak marah" heran ku. " Enggak tadi aku ketemu dua orang teman mu cewek cowok waktu dari luar, aku tanya ternya ta mereka mengenalmu, terus bialng kalau kamu di perpus kota" beliau cerita. " Seorang brammana Setiawan, keperpus ada apa nak, wkwkkw" menggodaku. "Enggak ada apapa ma, cuma mau baca buku saja" jawab ku. " Masak sih,, yaudah sana ganti lalu makan" pinta mama, " iya ibu negara" godaku.

 Kok mama bisa ketemu mereka ya memang nya mereka kemana dulu kan mereka beda jalur rumahnya. Mungkin mereka pacaran kali. Lalu jalan jalan makan lalu ketemu mama. Nyatanya nama Bram sedang membeli bahan pokok dan melihat montor Bram ada diperpus dan meligat keduanya x dan fiah keluar dan bertanya kepada keduanya. Kenapa montor Bram ada di situ. Mereka menjelaskan bahwa Bram adalah teman satu sekolahnya bahkan satu kelas, si x diminta untuk mengantar ke perpus kota katanya untuk membaca dan menambah  beberapa referensi untuk menulis ujarnya. Ibuk heran dalam hati nulis apa dia tapi tak jadi ditanyakan kepada x dan fiah, bergegas mereka pamit pulang dan mama kembali pulang. 

 Bendanya tidak hanya membuat bahagia teteapu juga bisa membuat galau.







Komentar