Aksara dan Rasa

 "Selamat pagi, anak-anak" bu Anna, masuk keruangan dengan tergesa-gesa seperti biasa. "Pagi Bu" kompaknya kelasku saat beliau ngajar. Aku rasa bukan karena beliau enak ngajarnya tapi kebalikannya judes marah tapi enak dipandang beliau, dan yang pasti masih jomblo. "Anak kumpulkan tugas kalian dalam hitungan sepuluh 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,... Bram ...." Melirik ku, "iya Bu Anna" jawabku.

 "Oke, kita mualai pelajaran hari ini, buka materi selanjutnya, hukum Newton", teet tweet teet bel pergantian pelajaran berbunyi. "Aahhh, lamanya "si x. "Ada apa x ada yang kurang jelas" tanya Bu Anna. " Eee, eee," tolah toleh,"itu Bu tadi si x mau tanya skincare ibuk apa, kok tetap awet muda" tanya ku. "Braaam, jangan bercanda, betul si x" "eee iya Bu itu, ee saya penasaran kok ibuk tetap cantik" terbatah Batah si x.

 "Gininya anak-anak, kalian jangan pakai make up yang aneh aneh khususnya kalian para cewek, cukup dengan air wudhu saja lebih sehat" nasehati anak-anak. "Jadi si x buat apa kamu tanya-tanya kamu mau ngasih siapa"tanya Bu Anna. "Enggak Bu, cuma pengen tau saja"gugup. "Ya sudah belajar yang rajin ya, jangan bikin ulah, khusunya Bram, x,y dan z" menunjuk, "siap Bu saya menurut kok" jawab aku. "Iya Buu" x,y dan z menyaut.

Istirahat, " Bram kekantin a" ajak x, "kalian dulu aja" jawabku. Mereka beranjak pergi ku buka buku coretan ku. Entah kenapa aku Akhir akhir ini sering merangkai kata, tapi tak tau untuk siapa. Meski kebanyakan galau tanpa tau siapa yang membuat galau. Suka aja dengan hal ini.

 "Woooy, Bram ngapain Lo" z mengagetkan,"wah, kurang ajar kaget gue" kaget ku. " Wewe santai nih roti sama air buat kamu" memberiku. "Weh tumben Lo baik lagi ulang tahun loo" timpal ku. " Iya kan Lo pernah bilang mau beli sesuatu itu, makanya kita beliin ini " y datang dengan x. "Wee ingat aja kalian" jawab ku. "Eh Bram Lo nulis apa" tanah z sambil mengambil buku ku.

Saat, lamun ku tak lagi ada yang mengganggu, tapi ngepa kau selalu hadir didepan ku, meki akau tak mengenalmu, senyum mu adalah madu obat segala keluh ku.

Rembulan di Antara bintang keindahan mu mengalahkan semua hal. Tetap lah seperti itu wahai kau yang entah dimana.

 " Wuih sejak kapan kau nulis ini" Tanya y " enatah lah aku juga bingung tiba-tiba pengen aja buat, masih kaku dan gak ngena yaa" jawab ku sambil mengambil kembali buku ku. " Iya mana ada orang naik tangga langsung yang paling atas Bram Bram" x nasehati ku. " Iya juga yang penting coba dulu aja ya" jawab ku sambil makan. " Eh x Lo tau kan perpus kota kita" tanya ku" iya tau kenapa mau kesana kamu" balik bertanya. " Maunya begitu, temani ya" pinta ku. " Siap bos Bram" ejeknya. "Kalian ikut juga" tanya ku, "enggak" jawab yz, "dih kompak nya" ejek ku, " maaf ya Bram kita gak bisa iku" jawab mereka "tak apa santai lah" jawab ku tnang.

 Iya barang itu bisa buat galau juga sihhh.....






Komentar