Aksara dan Rasa

 Setelah makan sore aku biasa menyiram tanaman depan rumahku, kalian pikir aku suka bercocok tanam ya, kalian betul dan salah. Karena Tananman yang aku siram itu yang menanam mama ku beliau suka sekali berkebun ada sayuran-sayuran ada buah-buah karena itu aku suka merawatnya karena yang memetik buahnya aku wkwkwkkw.

 Dari seberang jalan kulihat orang asing sedang masuk rumah tetanggaku, ada apanya gerak geriknya tidak mencurigakan apa dia prampok profesional. Mungkin aku harus segera masuk dan menelpon polisi atau warga untuk mengepungnya. Tidak tidak itu bercanda kok, mereka sepertinya orang baru pindah. 

 Sebagai warga yang baik jika ada orang kesusahan harus di bantu dong makanya aku masuk kerumah dan minum. Sembari memberi orang rumah bahwa ada tetangga baru. " Ma, pa ada tetangga baru seperti nya mereka kerepotan" teriak ku " Bram kalau ada orang kerepotan ngapain kamu bilang ke mama papa, langsung di tokoh lah nak" sauy bapak dari dalam kamar. "Siap bos, ini mau bantu, dan cuma kasih info aja"balas ku seraya keluar rumah. 

 "Selamat sore pak" ramahku, " selamat sore nak" sambil membawa box kardus, " apa boleh ikut membantu bapak" tawarku, sembari langsung membawa box yang lain, "boleh nak, apa gak keberatan kamu" sambil berjalan kedalam. Kami terus memasukan barang barang kedalam bersama-sama tak lama selesai juga.

 Dari situ akau tau beliau bernama pak mahdil beliau seorang dosen di perguruan tinggi di kotaku, yang kebetulan pindah rumah yang dulunya beliau ditinggal di kota lain. Alasannya pun sederhana lebih dekat ke kampus dari pada rumah lamanya. Beliau bilang juga memiliki anak perempuan yang seumuran sama aku, dan kaget nya dia akan pindah ke sekolah ku, dan akan satu kelas. Beliau bilang putrinya akan datang besok sekalian langsung kesekolah, karena sekarang masih mengurung keperluan di sana bersama istrinya.

 Setelah ngobrol dan makan biskuit dna minum sirup aku pun lekan kembali kerumah seraya bersih bersih keburu dingin. Iya dingin seperti perasaan mu yang tak kunjung peka terhadap ku yang telah lama memenda rasa.

Komentar