Kala Istirahat , Harapan

 Menganggap mu sebagai milik ku kurasa hal yang sangat menyakitkan bagiku, dan bagimu juga saat kau tau aku nyaman dengan mu, tapi ada banyak hal yang gak bisa untuk kita bersama untuk sekarang bukan kedepannya.

Menunggu apa aku ini? Orang yang berharap dengan ku aku sia-sia kan dan berkata berlawan dengan hati ini, membiarkan dia pergi dengan seribu luka, yang kutancapkan dengan perlahan semakin dalam, yah sakitnya bukan hanya membekas tapi tak akan tersembuhkan, aku tau aku salah, dan aku sadar dengan hal itu dan aku melakukannya tanpa memikirkan perasaannya yang tulus, sejahat itu aku pantaskah orang sejahat ini mendapat hal murni darimu.

Yah jawabnya tidak, karena semakin kudekati hatinya maka dia akan semakin jauh dan terjun dalam lukanya, bukan salah dia yang salah dan harusnya bertanggung jawab aku yah betul aku.


Komentar