Kala Istirahat , Titik Jenuhku Kah?

 Mungkin aku sudah berada di titik terlelahku. Hatiku yg telah rapuh ternyata akan semakin rapuh jika aku terus berlari mengejar seseorang yg bahkan tidak ingin menemukan ku di tengah jalan itu. 


Aku sudah merasa cukup lelah untuk menantikan kamu yang bahkan tidak bisa melihatku. Melihat segalanya yg telah aku usahakan untuk bisa berdiri disini sendiri. Mungkin sudah tiba waktuku untuk melepaskan apa yg memang bukan untukku. 


Kamu yg dengan sesuka hatimu datang dan pergi dihidupku mungkin akan segera melihatku hilang dimakan waktu. 


Entah itu semua adalah salah satu kesombongan hatimu sehingga kamu bisa semena-mena dengan perasaanku atau sedari awal kamu memang tidak melihatku. 


Aku selalu meminta untuk dikuatkan agar aku bisa berdiri disamping kamu, dan mulai detik ini tidak akan meminta seperti itu. 

Kini, aku hanya meminta kepada Tuhan. Jika memang bukan untukku semoga Tuhan segera redakan segala perasaanku. 


Aku yg selalu mengemis meminta kamu untuk kembali padaku dan kamu yg selalu memilih untuk menolak segala permintaanku itu. Aku yg selalu meminta agar aku diizinkan untuk menunggu kamu namun pada akhirnya kamu selalu meminta untuk tidak menunggumu dan harus membunuh perasaanku. Ah, ternyata aku memang sekeras kepala itu. Tapi yg harus selalu kamu tau semua permintaanku itu lahir dari perasaanku.

Komentar