Kala Istirahat, pertengahan Januari

 Goresan tinta merangkai cita, berharap esok lebih menyenangkan, berselimut tawa sampai air mata tak terasa ikut menetes, lantunan aksara kembali terangkai seperti buket di kala kelulusan, lulus dari ujian yang menerpa tiada henti helling menjadi semangat meski akan menguap bagai fatamorgana di gurun Sahara. Semangatnya teringat ucapan pendaki yang penuh bullshit lima Senti akan sampai pada puncak, puncak kejayaan seperti yang diharap di awal. Meski rencana dari a berganti b berganti c sampai tak lagi ada rencana, Notting Tulus menjadi satu pegangan pasrah bukan hal yang hebat, berjuang terus meski banyak mata dan senyum sinis mendampingi.

Lantas apa lagi yang kau galaukan saat kau berdiri pada titik ini bukan kah kau hebat. Ya kau hebat tak ada yang sanggup bertukar nasib karena kita berjalan dan berjuang dijalan yang berbeda.


Komentar